Optimalisasi Peran Industri Jasa di Daerah dalam Menopang Pertumbuhan Ekonomi Nasional

×

Peringatan

JUser: :_load: Tidak dapat memuat pengguna denga ID: 799

Sabtu 11 maret 2017, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR mengadakan dialog dengan tema optimalisasi peran Industri Jasa di daerah dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Agenda tersebut merupakan kerjasama FEB UNAIR dengan Indonesian Services Dialogue (ISD), sebuah lembaga NGO yang konsen melakukan kajian, penelitian dan memberikan rekomendasi kebijakan yang terkait dengan industri jasa.

Sebagai pembicara utama dalam dialog tersebut adalah Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, Prof. Dr, Mari Elka Pangestu yang merupakan menteri perdagangan RI Periode 2004- 2011 dan menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2011-2014, dan Ir. Herliza, MSc selaku Direktur Perdagangan Sektor Jasa Kementerian Perdagangan RI.

Ibu Risma mengawali sebagai pembicara pertama dengan menyampaikan paparannya mengenai perkembangan sektor jasa yang sangat pesat di kota Surabaya, hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya UKM baru yang bergerak di sektor jasa percetakan, desain, dan internet marketing. Lebih jauh Bu Risma menyampaikan salah satu program unggulan kota surabaya yang bernama “Pejuang Ekonomi” yakni pendampingan dan penghargaan bagi warga surabaya yang berhasil menjalankan sebuah usaha dalam bentuk apapun kemudian mampu memberdayakan masyarakat melalui usahanya tersebut.

Prof. Dr. Mari Elka menjadi pembicara kedua menyampaikan tentang potensi industri jasa baik secara nasional maupun lokal Surabaya, dari data yang beliau kutip diketahui bahwa kontribusi sektor jasa secara nasional adalah 55% terhadap GDP 2014, dan 77% terhdap GDP Surabaya. Sebuah angka yang sangat besar mengingat situasi industri manufaktur yang pada saat ini justru mengalami pertumbuhan yang negatif.

Potensi yang sangat besar tersebut perlu dioptimalkan, beberapa langkah yang beliau ajukan untuk optimalisasi tersebut yang pertama adalah penguatan kondisi infrastruktur, menerapkan regulasi yang meningkatkan akses pasar dan mendorong inovasi, mengintensifkan digitalisasi aktifitas perekonomian, dan yang terakhir namun agak debatable adalah zero VAT (pajak pertambahan 0%) untuk ekspor jasa.

Sebagai pembicara utama terakhir adalah Ibu Ir. Herliza yang pada kesempatan tersebut menyoroti tentang peran perundingan perdagangan International terhadap keberhasilan target Indonesia untuk meraih benefit dari tren liberalisasi perdagangan internasional terutama di sektor jasa. (MKM)

Hits 1310

FEB UA